Senin, 07 Februari 2011

Sebuah Renungan...

Siang itu, usai sholat jum'at di masjid yang tidak jauh dari rumahku, sebuah masjid yang berada dilingkungan komplek perumahan yang sebagian besar penghuninya adalah pensiunan. Aku tidak buru-buru menghambur pulang bersama sebagian jamaah yang lain.

Setelah menunaikan sholat sunnah ba'diyah, aku pun berjalan ke shaf paling belakang dan duduk disana, memandang sekeliling ruangan masjid, menyaksikan jamaah yang lalu lalang hendak pulang.Masih ada beberapa orang yang masih berada diruangan masjid, termasuk
beberapa pengurus masjid yang sedang sibuk membereskan perabot dan menghitung uang dari kotak amal.

Saat itu kusaksikan beberapa jamaah yang sedang melangkah keluar masjid. Hampir dapat kupastikan mereka semua pasti berusia diatas 60 tahun. Melangkah pelan, tertatih bahkan ada beberapa dari mereka yang menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan.

Melihat pemandangan seperti itu hatiku terenyuh. Aku teringat orangtuaku. Mereka yang telah membesarkanku, saat ini pun sudah terlihat tua, walau belum renta. Namun aku bisa melihat keriput dikulit mereka, rambut mereka yang memutih, kelelahan di wajah mereka dan harapan di mata mereka,"mana anak kami yang sangat diharapkan bisa membahagiakan kami di usia kami yang sudah memasuki senja ini" begitu kira-kira harapan yang tersirat dibalik ketegaran mereka menjalani hidup yang sudah memasuki senja ini.

Sesaat aku termenung, mataku berkaca-kaca. Aku sadar belum banyak yang bisa kuberikan untuk mereka, belum bisa aku berbakti layaknya Ismail AS kepada Ibrahim AS., pengabdianku hanyalah setetes air dilautan kasih sayang mereka. Aku hanya seorang manusia egois yang tak tahu diri, membebani mereka dengan segala persoalanku dari aku lahir hingga saat ini dimana seharusnya aku sudah mampu mandiri.

Ah.. Air mataku menetes, demi menyaksikan peringatan dari Allah melalui kondisi disekitarku saat ini hingga membawaku hanyut pada masa-masa perjuangan orangtuaku membesarkan anak-anaknya. Sungguh perjuangan yang sangat luar biasa! Dan aku yakin, semua orangtua didunia ini pun berjuang hebat untuk anak-anak mereka tercinta.

Saat ini aku hanya mampu bersimpuh dan memohon kepada Allah yang Maha Agung, tolong bahagiakan hidup mereka, jauhkan mereka dari segala kesulitan, penyakit, bala, bencana, malapetaka dan derita lainnya. Sinari hidup mereka dengan Rahmat, Karunia dan HidayahMu, tetapkan hati mereka untuk selalu berada didekatMU. Dan tuntunlah kami sebagai anak-anaknya kejalan kebaikan dan senantiasa berdoa untuk kebaikan mereka. Bentuklah kami menjadi anak-anaknya yang beriman, sabar, tangguh dan sukses menjalani segala ujian hidup yang Engkau berikan. Serta bahagiakanlah kami semua di dunia dan akhirat kelak, Amin Ya Mujibassailin.

Semoga lewat catatan sederhana ini, kita dapat meluangkan waktu sejenak untuk merenung diri. Usaha apa yang sudah kita lakukan untuk membahagiakan orangtua kita, sudahkah kita berikan yang terbaik untuk mereka, apakah kita termasuk anak yang berbakti atau malah durhaka (na'udzubillahi min dzalik) ? Biarlah hati nurani kita yang menjawabnya.
Dedicated to my great parents and all parents in the world
Jum'at, 04 Februari 2011

2 komentar:

peni mengatakan...

smoga memotivasi teman2 lain utk mjd anak yg Birul Walidain...

BlogBerbaginfo mengatakan...

@Peni: Amin yra... Terimakasih Peni.