Selasa, 15 Februari 2011

11 Penyakit Pertama Pada Bayi ( Bag. 1 )

Inilah beberapa penyakit yang sering diderita si kecil di tahun pertamanya. Agar anda tidak panik bila penyakit-penyakit ini menghampiri buah hati anda, simaklah kapan anda harus waspada.
1. Apnea (tidak bernafas spontan). Penyakit ini bisa dialami oleh bayi baru lahir dan bayi prematur. Penyebabnya adalah adanya sumbatan pada saluran nafaas atau karena sistem saraf pusat tempat mengontrol pernafasan belum berkembang dengan sempurna. Gejalanya bayi tidak bernafas spontan, kulit pada daerah mulut kebiruan. Durasi, bayi bisa berhenti bernafas selama 15 detik lalu bernafas lagi. 
Penanganan yang harus dilakukan :
  • Bayi prematur yang mengalami apnea sebaiknya berada dalam pengawasan dokter di rumah sakit.
  • Bila bayi anda tidak prematur tapi mengalami apnea, segera bawa bayi anda ke dokter.
 Waspadalah bila : Demam berlanjut, bawa bayi ke dokter untuk mengetahui terjadinya komplikasi.

2. Sesak Nafas. Penyakit ini bisa dialami sejak bayi baru lahir. Penyebabnya adalah alergi atau infeksi yang mengakibatkan peradangan paru-paru. Bisa juga karena sumbatan di saluran nafas karena produksi lendir berlebihan atau pembengkakan kelenjar dibelakang hidung. Gejalanya adalah bayi tampak berat saat menarik nafas atau nafas berbunyi disertai batuk. Durasinya kurang lebih 2-3 hari. 
Penanganan yang harus dilakukan :
  • Bila sesak nafas akibat sumbatan lendir, keluarkan dengan penguapan, menepuk-nepuk punggung bayi yang ditelungkupkan di paha anda, atau disedot dengan alat khusus. Bila tidak bisa, bawa segera ke dokter.
  • Bawa si kecil ke dokter untuk mengetahui sesak nafasnya itu akibat infeksi atau alergi.
Waspadalah bila : Sesak nafasnya membuat wajah bayi kebiruan akibat kekurangan oksigen, segeralah ke dokter.
3. Ruam Popok. Bisa dialami oleh bayi baru lahir hingga dia sudah tidak menggunakan popok lagi. Penyebabnya adalah iritasi karena kulit lembab akibat popok basah atau kotor terkena urine atau feses yang terlalu lama. Bisa juga karena infeksi jamur, atau reaksi alergi terhadap bahan popok atau sabun. Gejalanya kulit bayi berwarna kemerahan disekitar kemaluan, perut, lipatan paha dan bokong. Durasi : Ruam bisa langsung muncul tak lama setelah pemakaian popok akibat reaksi alergi dan bisa sembuh kurang dari seminggu bila ditangani dengan tepat.
Penanganan yang harus dilakukan :
  • Segera ganti popok bayi sekali pakai bila sudah melebihi daya tampungnya, atau kotor karena buang air besar.
  • Bersihkan bagian yang tertutup popok, lalu keringkan dengan handuk sambil ditepuk-tepuk perlahan. Biarkan kena angin beberapa saat, lalu pakaikan popoknya kembali. Jangan terlalu ketat.
  • Hindari penggunaan bedak pada kulit yang masih basah, atau tisu basah dengan pewangi atau alkohol.
  • Untuk mengatasi ruam, anda bisa mengoleskan krim yang mengandung zinc oxide.
Waspadalah bila : Timbul bintil-bintil dan ruam sudah menyebar ketangan atau wajah. Segera bawa si kecil ke dokter.

4. Kuning (Jaundice). Penyakit ini bisa dialami oleh bayi baru lahir hingga usia satu bulan. Penyebabnya adalah meningkatnya zat bilirubin, yakni pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin di hati, dalam darah. Kondisi ini disebabkan kurang asupan ASI, gangguan fungsi hati atau kekurangan enzim G6PD. Gejalanya biasanya mata dan kulit diseluruh tubuh tampak menguning. Bayi malas minum. Durasinya biasanya akan hilang dalam waktu dua minggu.
Penanganan yang harus dilakukan :
  • Segera bawa kedokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
  • Berikan ASI sesering dan sebanyak mungkin.
  • Untuk membantu proses pematangan organ hatinya, bawa bayi anda berjemur selama kurang lebih 15 menit di pagi hari, antara pukul 07.00-09.00.
Waspadalah bila : Bayi kuning lebih dari dua minggu, segeralah bawa ke dokter.

(Bersambung...)


Sumber : www.ayahbunda.co.id

Baca Juga :

Tidak ada komentar: