Kamis, 08 September 2011

Siapkan Mental Anda !

Menjadi pengusaha atau wirausahawan sukses, siapa yang tidak menginginkannya. Setiap insan, baik yang sudah terjun langsung dalam dunia usaha ataupun mereka yang masih berstatus karyawan, sebagian besar menghendakinya bahkan ada juga yang sampai memimpikannya.

Mungkin sebagian besar dari anda sudah banyak membaca tentang kisah sukses dari para pengusaha besar, baik pengusaha nasional maupun kelas dunia. Atau malah mungkin anda sudah pernah bertemu langsung dengan para wirausahawan yang saat ini sedang menikmati sukses mereka.

Lalu kesimpulan apa kira-kira yang anda dapat? Ya..! setiap orang pasti punya kesimpulan dan pendapat yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang mana anda melihatnya. Selanjutnya tinggal terserah anda untuk mengaplikasikan setiap kesimpulan yang anda dapat tersebut.

Kalau saya pribadi punya kesimpulan sendiri, dari semua buku yang pernah saya baca, kisah pengalaman orang-orang yang sudah sukses maupun orang-orang sukses yang pernah saya temui, saya berkesimpulan bahwa sebelum kita memutuskan untuk terjun menjadi seorang wirausahawan atau sebelum memulai sebuah usaha baru, apapun itu, yang harus dipersiapkan dengan baik sebelum hal-hal yang lainnya adalah mental anda.

Anda harus benar-benar mempersiapkan mental dari segala macam jenis hal yang akan anda temui nanti, baik sebelum memulai ataupun ketika anda sudah mulai menjejakkan hati anda pada dunia wirausaha. Kenapa mental? karena mental-lah yang akan menentukan perjalanan karir anda selanjutnya dalam dunia wirausaha.

Cerita 1 : Pak Joni baru saja membuka sebuah usaha kuliner. Satu bulan dilewati usaha barunya belum menampakkan tanda-tanda berkembang. Jangankan berkembang mendapat pembeli saja dalam satu hari sudah syukur. Singkat cerita, telah 6 bulan berlalu tanpa ada penghasilan yang jelas, malah Pak Joni merasa besar pasak daripada tiang. Sudah banyak biaya yang dikeluarkannya termasuk uang simpanan dalam tabungannya di bank yang hampir ludes demi menutupi biaya operasional usahanya. Pak Joni pun hampir frustasi karena usahanya tak kunjung mendatangkan laba. Stress dan malu pun harus siap Pak Joni hadapi jika usaha yang dibangunnya ini berhenti ditengah jalan alias bangkrut.

Namun ditengah kegundahan hati yang tiada terkira, Pak Joni mencoba untuk mengevaluasi dan menganalisa lagi usaha yang dijalaninya, satu persatu Ia coba  telaah, mencari kesalahan atau kelemahannya. Siang malam tanpa putus asa Ia telusuri apa yang sudah dijalaninya selama ini, hingga suatu ketika Ia berhasil menemukan kesalahannya dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk segera bangkit dari keadaan ini dengan penuh semangat dan sisa-sisa keuangan yang dimilikinya. Sampai pada akhirnya Pak Joni pun berhasil menjadi seorang wirausahawan kuliner yang sukses.

Cerita 2 : Pak Madja sudah 2 tahun menekuni bisnis kulinernya. Bahkan di usia 2 tahun usahanya tersebut Pak Madja bisa dibilang telah berhasil mengembangkan usahanya. Mulai dari memiliki 1 kios sederhana hingga memiliki beberapa kios sendiri. Dari mulai usaha seorang diri hingga mempunyai banyak karyawan, dan yang luar biasa kolega pun semakin banyak karena usaha nya tersebut diolah menjadi sebuah bisnis frenchise yang sangat menjanjikan bagi semua orang.

Namun ditengah usahanya yang sedang merayap naik, ketika tangan brilian Pak Madja sudah mulai menyentuh titik-titik sukses  dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah, Pak Madja seperti kebanyakan orang lain, ingin lebih banyak lagi mengumpulkan rupiah dari berbagai sumber usaha lain. Maka diputuskanlah olehnya untuk ikut terjun ke beberapa usaha lain yang sebenarnya Ia pun belum sangat menguasainya. Ia hanya menuruti nafsu kata hatinya tanpa perhitungan matang lagi.  Investasi sana sini tanpa pikir panjang, hingga akhirnya satu persatu usaha yang dijalaninya mulai tidak stabil dan bertumbangan karena kurang perhitungan serta Pak Madja sendiri sudah mulai tidak fokus lagi karena sudah merasa stres dengan jalan yang diambil.


Dari dua cerita diatas dapat diambil beberapa kesimpulan, namun yang saya mau kedepankan disini adalah "mental". Dari cerita pertama, andai saja Pak Joni tidak memiliki mental yang kuat untuk terus bertahan dan berusaha, maka bisa dipastikan Ia tak akan punya semangat untuk bangkit dan memperbaiki keadaan yang dialaminya, Ia tidak akan pernah dapat mencapai apa yang telah dicita-citakannya selama ini, menjadi seorang wirausahawan sukses. Malah mungkin tanpa mental yang kuat Pak Joni akan berada dalam jurang kehancuran yang diliputi dengan kabut malu tak terkira.

Kesimpulan dari cerita kedua pun banyak yang bisa diambil, namun sama seperti cerita pertama saya hanya akan membahas tentang mental. Pak Madja yang sudah hampir meraih puncak sukses, tak berdaya menahan hawa nafsunya untuk menumpuk rupiah. Disini mental juga berbicara, jika saja Pak Madja memiliki mental wirausaha yang kuat, maka segala sesuatunya akan Ia fikirkan dengan seksama sebelum bertindak. Ia akan meredam nafsunya untuk investasi pada usaha lain dan tetap fokus pada usaha awal hingga mapan. Bukan tidak boleh seseorang berinvestasi pada jenis usaha lainnya, namun nilai-nilai dan prinsip kewirausahaan harus tetap dijaga dan dikedepankan agar tidak menyesal dikemudian hari.

Setelah anda pelajari dua cerita diatas, walaupun mungkin dalam kehidupan nyata tidak sesederhana itu, diharapkan anda dapat mengambil pelajaran dari keduanya. Jika anda memang sungguh-sungguh ingin terjun ke dunia wirausaha, maka siapkan mental anda sebaik mungkin. Cari tahu informasi bisnis yang akan anda mulai sebanyak mungkin, bertukar fikiran dengan banyak orang yang memiliki semangat yang sama, jangan sungkan untuk bertanya dengan yang sudah berhasil dan buang rasa malu untuk tetap terus belajar, agar mental anda semakin siap menghadapi jalan yang akan dilaluinya.

Semoga bermanfaat.







Tidak ada komentar: